Ensiklopedia Islam
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
  +
M. Abdurrasyidi
  +
  +
Analisis akuntansi yang membuktikan bahwa rupiah adalah janji utang dan BI dikuasai oleh perusahaan swasta.
  +
  +
Penjelasan mengenai asal-usul, hakikat dan posisi uang kertas sebagai uang hampa sudah dituliskan dengan rinci oleh Bapak Zaim Saidi dalam Buku Euforia Emas (Pustaka Adina, 2011). Lima bab pertama buku tersebut menyajikan hal-hal yang sangat mendasar mengenai riba, asal-usul uang kertas dan posisi Bank Indonesia (BI). Penulis juga merekomendasikan suatu solusi nyata atas permasalahan tersebut, yaitu kembali menggunakan dinar emas dan dirham perak untuk muamalah dan menunaikan zakat. Reaksi atas buku tersebut tentu saja bisa beragam, bisa sependapat, bisa juga tidak percaya atau bahkan sinisme.
  +
  +
Tulisan sederhana ini mencoba mengurai posisi uang kertas dan BI dari sudut pandang akuntansi sebagai suatu bahasa bisnis. Sudut pandang ini diharapkan bisa melengkapi cara pandang terhadap suatu fakta sehingga bisa membantu memahami uang kertas dan BI. Analisis akuntansi dilakukan terhadap laporan keuangan BI, terutama pada neraca.
  +
  +
Neraca merupakan bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir suatu periode. Neraca terdiri atas tiga unsur, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan akuntansi:
  +
  +
Aset = Liabilitas + Ekuitas
  +
  +
Aset (aktiva) mencerminkan sumber daya yang dikuasai oleh entitas, sedangkan utang dan ekuitas mencerminkan hak atau klaim pihak lain atas sumber daya entitas. Dengan demikian untuk mengetahui sumber daya yang dikuasai Bank Indonesia, kita bisa melihatnya pada sisi aset (aktiva) sedangkan untuk mengetahui siapa yang yang memiliki klaim/hak atas Bank Indonesia kita bisa melihat pada sisi liabilitas (utang) dan ekuitas.
  +
  +
== Laporan keuangan tahunan BI ==
  +
Laporan keuangan tahunan BI, terutama Neraca BI per tanggal 31 Desember 2010 dapat diunduh pada website resmi Bank Indonesia pada link http://www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Laporan+Tahunan/Laporan+Tahunan+BI/lktbi_2010.htm. Dengan melakukan analisis vertikal (menghubungkan antar akun dalam tahun yang sama) atas Neraca BI dan dengan melihat pada penjelasan dalam catatan atas laporan keuangan maka kita akan memperoleh fakta-fakta sebagai berikut:
  +
  +
=== Aktiva ===
  +
=== Kewajiban ==
  +
=== Ekuitas ===
  +
 
== Pranala luar ==
 
== Pranala luar ==
 
* {{id}} [https://web.archive.org/web/20120301183627/http://www.wakalanusantara.com:80/detilurl/Menyoal.Posisi.Rupiah.dan.Bank.Indonesia/1111/id Menyoal Posisi Rupiah dan Bank Indonesia].
 
* {{id}} [https://web.archive.org/web/20120301183627/http://www.wakalanusantara.com:80/detilurl/Menyoal.Posisi.Rupiah.dan.Bank.Indonesia/1111/id Menyoal Posisi Rupiah dan Bank Indonesia].

Revisi per 7 November 2019 18.03

M. Abdurrasyidi

Analisis akuntansi yang membuktikan bahwa rupiah adalah janji utang dan BI dikuasai oleh perusahaan swasta.

Penjelasan mengenai asal-usul, hakikat dan posisi uang kertas sebagai uang hampa sudah dituliskan dengan rinci oleh Bapak Zaim Saidi dalam Buku Euforia Emas (Pustaka Adina, 2011). Lima bab pertama buku tersebut menyajikan hal-hal yang sangat mendasar mengenai riba, asal-usul uang kertas dan posisi Bank Indonesia (BI). Penulis juga merekomendasikan suatu solusi nyata atas permasalahan tersebut, yaitu kembali menggunakan dinar emas dan dirham perak untuk muamalah dan menunaikan zakat. Reaksi atas buku tersebut tentu saja bisa beragam, bisa sependapat, bisa juga tidak percaya atau bahkan sinisme.

Tulisan sederhana ini mencoba mengurai posisi uang kertas dan BI dari sudut pandang akuntansi sebagai suatu bahasa bisnis. Sudut pandang ini diharapkan bisa melengkapi cara pandang terhadap suatu fakta sehingga bisa membantu memahami uang kertas dan BI. Analisis akuntansi dilakukan terhadap laporan keuangan BI, terutama pada neraca.

Neraca merupakan bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir suatu periode. Neraca terdiri atas tiga unsur, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan akuntansi:

Aset = Liabilitas + Ekuitas

Aset (aktiva) mencerminkan sumber daya yang dikuasai oleh entitas, sedangkan utang dan ekuitas mencerminkan hak atau klaim pihak lain atas sumber daya entitas. Dengan demikian untuk mengetahui sumber daya yang dikuasai Bank Indonesia, kita bisa melihatnya pada sisi aset (aktiva) sedangkan untuk mengetahui siapa yang yang memiliki klaim/hak atas Bank Indonesia kita bisa melihat pada sisi liabilitas (utang) dan ekuitas.

Laporan keuangan tahunan BI

Laporan keuangan tahunan BI, terutama Neraca BI per tanggal 31 Desember 2010 dapat diunduh pada website resmi Bank Indonesia pada link http://www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Laporan+Tahunan/Laporan+Tahunan+BI/lktbi_2010.htm. Dengan melakukan analisis vertikal (menghubungkan antar akun dalam tahun yang sama) atas Neraca BI dan dengan melihat pada penjelasan dalam catatan atas laporan keuangan maka kita akan memperoleh fakta-fakta sebagai berikut:

Aktiva

= Kewajiban

Ekuitas

Pranala luar